Pengertian Ekspor Impor adalah - Pada saat ini tidak ada negara
yang dapat hidup tanpa berhubungan dengan negara lain. Semua negara di
dunia senantiasa berhubungan dengan negara lain dalam berbagai bentuk.
Hubungan itu tidak terbatas berupa hubungan yang dilakukan pemerintah
saja melainkan perusahaan juga bahkan perorangan. Hubungan antar
perusahaan terutama dalam bentuk perdagangan. Perdagangan yang
melibatkan para pihak dari lebih dari satu negara disebut perdagangan
internasional (international trade) atau bisnis internasional
(international business).
Perdagangan internasional atau bisnis internasional terutama
dilaksanakan melalui perjanjian jual beli. Perjanjian jual beli
internasional dikenal dengan sebutan perjanjian ekspor/impor. Dalam
jual beli semacam ini kegiatan jual disebut ekspor dan kegiatan
beli disebut impor. Pihak penjual disebut eksportir dan pihak pembeli
disebut importir. Secara ringkas kegiatan ini disebut ekspor impor.
Ekspor, dipandang dari sudut bahasa Indonesia adalah perbuatan
mengirimkan barang ke luar Indonesia, sedang impor, sebaliknya, yaitu
memasukkan barang dari luar negeri ke dalam Indonesia. Dipandang dari
sudut jual beli perusahaan, perbuatan ekspor impor adalah perikatan
yang timbul dari perjanjian jual beli perusahaan yang telah ditutup.
Surat Terbuka untuk
Gibran Rakabuming
02 Januari 2016 23:18:44 Diperbarui: 03 Januari 2016 16:56:01 Dibaca :
686,365 Komentar : 188 Nilai : 139
Surat Terbuka untuk Gibran Rakabuming
Courtesy: www.ciputraenterpreneurship.com
Dear Gibran
Surat saya ini sekaligus mewakili hati dan perasaan para haters di dunia
maya kepada anda, Gibran Rakabuming Raka atas sikap anda sebagai anak
penguasa negeri Indonesia Raya tercinta, anak seorang pemimpin bangsa
yang teramat besar dan kaya ini. Mumpung 2016 masih berjalan dua hari,
semoga surat ini mengingatkan anda.
Surat ini adalah surat yang mewakili kekecewaan para pengusaha katering,
para pengusaha martabak, para pengusaha kafe yang merasa tersaingi oleh
anda. Anda kan anak Presiden, seharusnya anda lebih cocok ada di
deretan pemegang saham BUMN, deretan pemegang saham Indofood, Astra,
berkolaborasi dengan pengusaha Singapura, atau tentunya duduk bersama
dengan para Emir Kerajaan Arab untuk membahas proyek Petrochemical di
Indonesia, dengan saham terbesar adalah trah keluarga anda.
Anda seharusnya ada di Dubai atau London, membahas bagaimana caranya
agar Indonesia bisa membeli minyak dengan harga murah dan dijual kembali
dengan harga selangit kepada rakyat. Anda dan istri seharusnya sedang
duduk hepi-hepi dengan Mister Riza Chalid disana, ketawa-ketiwi,
nge-wine, yang ujung-ujungnya membuat perusahaan tandingan Petral
(Petral jilid II).
Ngapain coba anda mikirin kombinasi rasa untuk martabak, Marshmallow?
Nutella? atau Chocochips? Ah enggak level, kami kecewa!.
Saya kecewa karena anda ternyata tidak tertarik politik, ini kesalahan
terbesar anda sebagai anak Presiden. Bayangkan, untuk menjadi politikus,
seorang harus susah payah bayar sana bayar sini, lobi sana, lobi sini
sampai bunuh diri. Lha anda yang mendapat previlej itu malah enggak mau.
Apa karena bapak anda bukan pendiri partai? ah tak jadi soal, si ibu
ketua partai sepertinya mudah saja dilobi, apalagi pamornya naik karena
bapak anda. Apa susahnya buat anda?. Moncong putih harus dikembalikan
kejayaannya, ibu ketua partai sudah terlalu "sepuh", butuh kaum muda
bermental baja seperti anda. Tapi..ah..
Terus terang kami dan kawan-kawan anda yang lain kecewa puool, karena
kami sudah membayangkan beragam proyek yang bisa anda berikan kepada
kami. Andaikan saja anda bisa membagi satu persen RAPBN 2016 dari sektor
pariwisata dan ekonomi kreatif yang sebesar 7.9 Trilyun, maka dengan
keuntungan 30% saja, anda dan kami bisa menikmati keuntungan 23,7 milyar
rupiah tanpa harus menguras tenaga. Not bad untuk awal. Dan tak mungkin
kan kita hanya ambil untuk 30%, kalau bisa 100%.
Belum lagi dari sektor lainnya, prediksi kasar 300 milyar keuntungan
bisa kita peroleh. Tapi sekarang bubar, masak kami mau proyek katering.
Nggak lah yau..
Surat ini tentunya juga mewakili kekecewaan para jomblowan warga Solo.
Bagaimana tidak, anda telah merengut harapan jomblowan se-seantero Solo
untuk memiliki resolusi "2016: Aku tidak akan jomblo lagi, Selvi
tunggulah mas mu!".
Sekarang resolusi itu harus mereka kubur dalam-dalam dengan air mata,
dan menderita kembali karena status tanpa harapan. Wahai para jomblowan
Solo, menangislah sebelum menangis itu dilarang.
Apa sih sulitnya anak presiden seperti anda mendapatkan gadis secantik
Mariana Renata atau Nabila Syakieb, semanis Dian Sastro, seseksi Bebie
Julius atau bahkan se-hot Nikita Mirzani. Ohya, banyak juga anak-anak
pejabat lain yang siap anda pinang sebagai konsolidasi politik bapak
anda. Sah? tentu saja sah, apa yang tidak sah dinegeri ini kalau yang
berbicara kekuasaan dan uang?
Tapi anda malah memilih gadis sederhana yang rumahnya saja harus di
permak total untuk siraman dan midodareni. Dan kami tambah kecewa karena
bapak anda justru bangga dengan kesederhanaan itu, kami kecewa.
Pesan kami untuk anda di 2016, ambil kursus '12 Jam Teknik Kumon:
Bagaimana Menjadi Anak Presiden'. Banyak guru yang siap mengajari. Ada
mas Bambang, belajarlah bagaimana mengelola saham, proyek dan beristri
yang cantik jelita glamour. Dia adalah kombinasi sempurna, ada mas Tomy
dan juga ada mas Ibas, belajarlah bagaimana menjadi politikus dan teknik
lobi.
2016, jadilah anak Presiden sebenarnya, contohlah mereka-mereka itu yang
mulai membangun trah, membangun dinasti kelas kakap di negeri ini. Kami
siap mendukung mu, kami ingin cipratanmu. Bukan cuma ketusanmu di
media.
Salam haters,
[Karena haters juga butuh asupan 'GIZI']
* Tulisan teinspirasi dari "Gibran Rakabuming seharusnya belajar dari
Ibas Yudhoyono dan Tommy Soeharto, dimuat di www.mojok.co*
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ryokusumo/surat-terbuka-untuk-gibran-rakabuming_5687def8b37e61430964b9e2
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ryokusumo/surat-terbuka-untuk-gibran-rakabuming_5687def8b37e61430964b9e2
Surat Terbuka untuk
Gibran Rakabuming
02 Januari 2016 23:18:44 Diperbarui: 03 Januari 2016 16:56:01 Dibaca :
686,365 Komentar : 188 Nilai : 139
Surat Terbuka untuk Gibran Rakabuming
Courtesy: www.ciputraenterpreneurship.com
Dear Gibran
Surat saya ini sekaligus mewakili hati dan perasaan para haters di dunia
maya kepada anda, Gibran Rakabuming Raka atas sikap anda sebagai anak
penguasa negeri Indonesia Raya tercinta, anak seorang pemimpin bangsa
yang teramat besar dan kaya ini. Mumpung 2016 masih berjalan dua hari,
semoga surat ini mengingatkan anda.
Surat ini adalah surat yang mewakili kekecewaan para pengusaha katering,
para pengusaha martabak, para pengusaha kafe yang merasa tersaingi oleh
anda. Anda kan anak Presiden, seharusnya anda lebih cocok ada di
deretan pemegang saham BUMN, deretan pemegang saham Indofood, Astra,
berkolaborasi dengan pengusaha Singapura, atau tentunya duduk bersama
dengan para Emir Kerajaan Arab untuk membahas proyek Petrochemical di
Indonesia, dengan saham terbesar adalah trah keluarga anda.
Anda seharusnya ada di Dubai atau London, membahas bagaimana caranya
agar Indonesia bisa membeli minyak dengan harga murah dan dijual kembali
dengan harga selangit kepada rakyat. Anda dan istri seharusnya sedang
duduk hepi-hepi dengan Mister Riza Chalid disana, ketawa-ketiwi,
nge-wine, yang ujung-ujungnya membuat perusahaan tandingan Petral
(Petral jilid II).
Ngapain coba anda mikirin kombinasi rasa untuk martabak, Marshmallow?
Nutella? atau Chocochips? Ah enggak level, kami kecewa!.
Saya kecewa karena anda ternyata tidak tertarik politik, ini kesalahan
terbesar anda sebagai anak Presiden. Bayangkan, untuk menjadi politikus,
seorang harus susah payah bayar sana bayar sini, lobi sana, lobi sini
sampai bunuh diri. Lha anda yang mendapat previlej itu malah enggak mau.
Apa karena bapak anda bukan pendiri partai? ah tak jadi soal, si ibu
ketua partai sepertinya mudah saja dilobi, apalagi pamornya naik karena
bapak anda. Apa susahnya buat anda?. Moncong putih harus dikembalikan
kejayaannya, ibu ketua partai sudah terlalu "sepuh", butuh kaum muda
bermental baja seperti anda. Tapi..ah..
Terus terang kami dan kawan-kawan anda yang lain kecewa puool, karena
kami sudah membayangkan beragam proyek yang bisa anda berikan kepada
kami. Andaikan saja anda bisa membagi satu persen RAPBN 2016 dari sektor
pariwisata dan ekonomi kreatif yang sebesar 7.9 Trilyun, maka dengan
keuntungan 30% saja, anda dan kami bisa menikmati keuntungan 23,7 milyar
rupiah tanpa harus menguras tenaga. Not bad untuk awal. Dan tak mungkin
kan kita hanya ambil untuk 30%, kalau bisa 100%.
Belum lagi dari sektor lainnya, prediksi kasar 300 milyar keuntungan
bisa kita peroleh. Tapi sekarang bubar, masak kami mau proyek katering.
Nggak lah yau..
Surat ini tentunya juga mewakili kekecewaan para jomblowan warga Solo.
Bagaimana tidak, anda telah merengut harapan jomblowan se-seantero Solo
untuk memiliki resolusi "2016: Aku tidak akan jomblo lagi, Selvi
tunggulah mas mu!".
Sekarang resolusi itu harus mereka kubur dalam-dalam dengan air mata,
dan menderita kembali karena status tanpa harapan. Wahai para jomblowan
Solo, menangislah sebelum menangis itu dilarang.
Apa sih sulitnya anak presiden seperti anda mendapatkan gadis secantik
Mariana Renata atau Nabila Syakieb, semanis Dian Sastro, seseksi Bebie
Julius atau bahkan se-hot Nikita Mirzani. Ohya, banyak juga anak-anak
pejabat lain yang siap anda pinang sebagai konsolidasi politik bapak
anda. Sah? tentu saja sah, apa yang tidak sah dinegeri ini kalau yang
berbicara kekuasaan dan uang?
Tapi anda malah memilih gadis sederhana yang rumahnya saja harus di
permak total untuk siraman dan midodareni. Dan kami tambah kecewa karena
bapak anda justru bangga dengan kesederhanaan itu, kami kecewa.
Pesan kami untuk anda di 2016, ambil kursus '12 Jam Teknik Kumon:
Bagaimana Menjadi Anak Presiden'. Banyak guru yang siap mengajari. Ada
mas Bambang, belajarlah bagaimana mengelola saham, proyek dan beristri
yang cantik jelita glamour. Dia adalah kombinasi sempurna, ada mas Tomy
dan juga ada mas Ibas, belajarlah bagaimana menjadi politikus dan teknik
lobi.
2016, jadilah anak Presiden sebenarnya, contohlah mereka-mereka itu yang
mulai membangun trah, membangun dinasti kelas kakap di negeri ini. Kami
siap mendukung mu, kami ingin cipratanmu. Bukan cuma ketusanmu di
media.
Salam haters,
[Karena haters juga butuh asupan 'GIZI']
* Tulisan teinspirasi dari "Gibran Rakabuming seharusnya belajar dari
Ibas Yudhoyono dan Tommy Soeharto, dimuat di www.mojok.co*
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ryokusumo/surat-terbuka-untuk-gibran-rakabuming_5687def8b37e61430964b9e2
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ryokusumo/surat-terbuka-untuk-gibran-rakabuming_5687def8b37e61430964b9e2
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !